3.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran


Nama CGP          : Agus Wiji Utami
Sekolah                : SDN Sidomulyo Kec. Adimulyo
Fasilitator             : Sri Winarti
Pengajar Praktik : Nunung Awaliyah

Salam dan bahagia.

        Bapak Ibu guru hebat, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi mengenai pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Hal yang saya tulis berdasarkan pertanyaan pemandu pada demonstrasi kontekstual modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak (PGP).

    Bapak Ibu guru hebat, banyak pengetahuan baru serta pengalaman tak terduga selama mengikuti PGP. Materi-materi yang disajikan pada modul sangatlah relevan dengan perkembangan pendidikan saat ini. Program PGP bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik. Selain itu, guru juga diharapkan dapat aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan. Termasuk juga teladan dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

        Cara saya untuk mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah atau lingkungan asal saya yaitu dengan membagikan tulisan di blog, mengunggah video di youtube, berdiskusi melalui komunitas praktisi ataupun forum lainnya, dan berbagi praktik baik kepada rekan guru. Selain itu, saya juga berkesempatan mengikuti lomba CGP inovatif yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen sebagai bentuk apresiasi kepada CGP. Saya merasa hal tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa. Saya menjadikan lomba tersebut sebagai ajang berbagi praktik baik dengan lingkup yang lebih luas tidak sekadar di sekolah sendiri. Melalui cara-cara tersebut, saya berharap dapat menginspirasi rekan-rekan guru lain, baik yang sudah mengikuti PGP maupun yang belum. Untuk guru yang belum mengikuti PGP diharapkan memiliki gambaran mengenai materi dalam PGP.

        Pada modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran membahas tentang perbedaan dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, serta 9 langkah dalam pengambilan keputusan. Langkah-langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, memastikan bahwa saya benar-benar memahami materi dan konsep dalam pengambilan keputusan dilema etika. Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan tersebut secara moral benar tetapi bertentangan. Sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah. Secara umum terdapat 4 paradigma dalam pengambilan keputusan pada situasi dilema etika yaitu individu lawan masyarakat, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka panjang. Terdapat juga 3 prinsip yang melandasi pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis hasil akhir, peraturan, dan rasa peduli. Sembilan langkah dalam pengambilan keputusan yaitu 1) mengenali bahwa terdapat nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi, 2) menentukan siapa yang terlibat, 3) mengumpulkan fakta-fakta yang relevan, 4) melakukan pengujian benar dan salah (uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/ idola), 5) uji paradigma benar lawan benar, 6) melakukan prinsip resolusi, 7) investigasi opsi trilema, 8) buat keputusan, dan 9) melihat kembali keputusan dan merefleksikannya. Pemahaman yang baik tentang teori dan konsep tersebut sebagai landasan saya untuk langkah selanjutnya serta menghindari adanya miskonsepsi yang dapat menghambat di pertengahan jalan. Langkah kedua yaitu saya akan meyakinkan diri sendiri dan membulatkan tekad dengan mengumpulkan energi positif melalui teknik STOP. Saya merasa hal tersebut penting dilakukan karena dengan kesadaran penuh, memusatkan perhatian, dan berpikir jernih maka menjadi bekal yang baik untuk dapat mengambil keputusan. Langkah ketiga yaitu dengan mengkaji permasalahan secara mendalam. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada sesuatu yang terlewat, sehingga hal-hal detilpun harus dicermati. Langkah keempat yaitu menerapkan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan yang di dalamnya juga menggunakan paradigma dan prinsip pengambilan keputusan. Kesembilan langkah tersebut sebagai panduan sebelum mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang efektif adalah pengambilan keputusan yang dapat menyelesaikan permasalahan tanpa menimbulkan permasalahan baru. Pengambilan keputusan efektif dapat dilihat dari 2 hal yaitu pengambilan keputusan berdasarkan pemahaman menyeluruh mengenai permasalahan dan hasil keputusan dapat dilaksanakan melalui tindakan nyata.

        Semua materi pada modul, terutama modul 3.1 tidak akan berguna jika tidak diterapkan. Tetapi untuk menerapkan materi agar tidak hanya menjadi teori belaka bukanlah hal yang mudah. Diperlukan sebuah kesadaran dan komitmen diri untuk memulainya. Saya belum dapat memastikan waktu untuk memulai penerapan langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Langkah pertama yaitu memahami konsep mengenai pengambilan keputusan sudah saya mulai sejak memasuki modul 3.1 pada tanggal 30 Agustus 2021. Hingga saat inipun proses memahami konsep masih terus berjalan. Untuk langkah kedua sampai langkah keempat akan saya terapkan jika saya mengalami permasalahan yang pelik dan mengandung unsur dilema etika. Sehingga untuk waktunya belum dapat dipastikan. Jika hari ini saya mengalami permasalahan dilema etika, saya berharap dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, serta 9 langkah pengujian pengambilan keputusan. 

        Ketika saya dihadapkan pada permasalahan dilema etika terutama yang berkaitan dengan peran sebagai pemimpin pembelajaran, tentu hal yang sulit jika saya harus menyelesaikannya sendiri. Saya masih memerlukan pendampingan untuk mengambil keputusan. Pendamping tersebut yang sekiranya dapat membantu saya memberikan pencerahan dan sudut pandang lain mengenai permasalahan tersebut. Bagi saya secara pribadi, pendamping yang tepat dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah rekan guru di sekolah, terutama guru senior yang telah memiliki banyak pengalaman. Mungkin jika saya berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah, keputusan yang saya ambil sudah efektif. Namun, diperlukan refleksi dan umpan balik dari rekan guru yang saya anggap memahami permasalahan tersebut. Pendapat rekan guru dapat dijadikan sebagai pembanding atau menguatkan kembali keputusan yang saya ambil. Tidak menutup kemungkinan saya juga membutuhkan pendamping seperti kepala sekolah dalam pengambilan suatu keputusan. Hal tersebut tergantung pada konteks dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi.

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu